Siapa yang tak suka melihat parade kostum kreatif dan unik berlenggak-lenggok di jalanan? Yang pasti bukan gue, karena salah satu impian terbesar gue waktu remaja adalah bisa mengikuti pawai atau karnaval mengenakan kostum-kostum unik dan menjadi pusat perhatian banyak mata (maklumlah gue anaknya emang haus perhatian dan kasih sayang, #eh ? C U R H A T ).
Tak perlu jauh-jauh ke Rio De Janeiro untuk melihat karnaval kostum di jalanan, kota Semarang yang Hebat juga punya aksi hiburan kaya kreativitas ini bertajuk “Semarang Night Carnival”. Ajang memamerkan kreasi warga Semarang dalam busana kreatif ini diadakan setiap tahunnya untuk memperingati hari jadi kota yang terkenal dengan Loenpia-nya tersebut. Gue dan blogger-blogger terkenal Indonesia lainnya pun beruntung diajak untuk melihat langsung dari dekat acara tersebut.
Semarang Night Carnival 2017 ini mengangkat tema ikon-ikon khas Semarang baik itu flora, fauna, lampion maupun kulinernya. Arak-arakan ini berawal dari Titik Nol Kilometer Kantor Pos Besar sampai ke Lawangsewu, Jalan Pemuda Semarang.
Flora apa yang menjadi ciri khas Semarang? Kembang Sepatu jawabannya! Iya, bunga cantik ini diangkat menjadi salah satu inspirasi kostum yang dipamerkan di karnaval ini. Dominasi warna hijau dan merah di Titik Nol mengingatkan gue sama tanaman yang pernah tumbuh di rumah tetangga gue dan suka gue petik sepulang sekolah.
Parade kostum-kostum yang terinspirasi dari Burung Blekok sebagai fauna ikon Semarang juga tak kalah cantiknya. Kalau lo suka main game RPG pasti akan suka banget melihat keindahan kostum-kostum ini karena mengingatkan dengan karakter-karakter di game tersebut, dengan sayap putih yang cantik dan anggun rasanya ingin minta magic potion ke mereka.
Melihat lampion digantung atau diterbangkan ke langit mungkin sudah biasa, tapi pernahkah lo melihat lampion-lampion berjalan? Gue pernah! Lampion yang biasanya berwarna merah dan digunakan sebagai alat penerangan ini dibuat sedemikian apik hingga bisa dikenakan dan berjalan-jalan sepanjang area karnaval.
Ikan Bandeng, Loenpia, Wingko Babat dan Roti Ganjel tak hanya mengenyangkan perut dan menggoyang lidah namun kuliner ini juga bisa menjadi sumber inspirasi kostum yang membuat gue tersenyum kagum, bahkan sampai sekarang pun gue masih heran bagaimana cara mereka bisa membuat itu semua? Luar biasa!
Tidak hanya sekedar memamerkan ikon-ikon kota Semarang dalam bentuk kostum unik, acara yang merupakan bagian dari ulang tahun kota Semarang ke-470 ini juga menghadirkan hiburan musik, marching band dan kesenian lain dari beberapa negara lain seperti Korea Selatan, Sri Lanka, Taiwan dan Thailand. Oiya, saudara kita dari Sawahlunto, Sumatera Barat juga ikutan meramaikan karnaval ini dengan kostum bunga mataharinya loh!
AAAAAH!
Benar-benar memanjakan mata dan membuat hati senang melihatnya.
Suatu hari nanti gue juga ingin terlibat dalam proses pembuatan atau berkesempatan memakai kostum-kostum yang keren ini, serius! Kalo ada yang mau ngajakin gue akan senaaaaaaaaaanggg bangeeeettt!!
Kalau lo ingin juga merasakan apa yang gue rasakan setelah melihat karnaval ini, kalau di Semarang biasanya diadakan di bulan Mei awal. Gue pun pengen bisa datang melihat karnaval sejenis di kota lain di Indonesia atau bagaimana kalau kita merencanakan pergi bareng?
Siapa tau pulang dari sana, ternyata kita jodoh #eh
ini acara parade, vestifal atau acara apaan ini bung, kayaknya menarik banget nih
ReplyDelete