Seorang bocah duduk meringkuk di lorong gank.
Terhimpit oleh gedung tinggi yang menjulang menatap langit.
Tubuhnya kotor tak terurus.
Lemah, dengan nafas terengah-engah.
Bibirnya sobek terkena pukulan,
cairan merah mengalir kering keluar.
Beberapa detik lalu,
segerombolan berandal lebih besar menghancurkan mentalnya.
Merusak tubuhnya. Meludahi wajah polosnya. Menendang semangatnya terpental.
Ia sendirian.
Bertahun-tahun hidup mengenas tertindas.
Pandangan kota dengan sistematika nyata hutan rimba.
Anak itu menangis.
Suaranya ingin memanggil seseorang, tp entah siapa yg harus ia panggil.
Ia merasa sakit. Merasa tidak nyaman. Merasa sepi. Merasa gelap. Merasa diabaikan. Merasa dibuang. Merasa hati dan logikanya hanya sampah dunia.
"Ayah..."
Ucapnya pelan sambil berimajinasi ada sosok pria yg tak pernah ia kenal dalam hatinya.
Tangannya brusaha meraih sosok khayalan itu.
Kemudian dia mengusap-usap sendiri kepalanya dan memanggil "ibu..".
Berkhayal ada sosok ibu yg memeluknya saat ia merasa kesepian sperti ini
0 comments:
Post a Comment