Mempelajari kebudayaan otentik dan menikmati pemandangan yang indah gak mesti dimulai dengan berkunjung ke daerah yang jauh-jauh, mulailah dengan yang dekat dulu misalnya Kampung Budaya Sindangbarang di Bogor, Jawa Barat ini. Lokasinya yang gak terlalu jauh dari Jakarta tentunya bisa lebih menghemat waktu dan gak bikin bosan selama perjalanan juga, apalagi kalau berangkatnya pagi-pagi buta seperti yang gue dan teman-teman #Fruitaholic Sunpride lakukan dalam rangka #PiknikFruitaholic .
Kampung Budaya Sindangbarang terletak di Kecamatan Tamansari dengan jarak kurang lebih 5 km dari pusat kota Bogor. Kampung dengan luas 8.600 m2 ini menyimpan banyak nilai-nilai sejarah Sunda dan merupakan kampung tertua di Bogor.
Pemandangan indah serba hijau disuguhkan ketika mulai memasuki area utama kampung budaya ini, lapangan luas tempat biasanya diadakan kegiatan seru berada di tengah bangunan-bangunan khas Sunda. Gue gak boleh berlama-lama mengagumi keasrian kampung ini karena sudah ditungguin di saung utama oleh teman-teman yang lain untuk mendengarkan cerita Bapak Ukat tentang sejarah Sunda di tanah Bogor sambil menikmati welcome drink Air Pala yang punya banyak manfaat bagi kesehatan.
"Silat Cimande diajarkan bukan untuk berkelahi tapi diajarkan agar kita mau mengingat kembali ajaran agama Islam" - Bapak Ukat
Di Kampung Budaya Sindangbarang ini gue benar-benar mendapatkan banyak pengetahuan tentang seni dan kebudayaan khas Sunda, sebagai orang yang memiliki darah Sunda dari garis ibu gue merasa seperti berada di tempat di mana seharusnya gue berada :')
Melanjutkan kegiatan kami, berikutnya adalah naik-turun belok kiri-kanan jmenjelajah keliling Kampung melihat beberapa bukti peninggalan sejarah seperti batu Karut yang jaman dahulu dianggap keramat dan digunakan untuk melakukan ritual tertentu. Situs lainnya yang masih diteliti hingga kini adalah Batu Kursi Malas yang mempunyai cerita unik tersendiri.

Lelah mengunjungi situs-situs bersejarah, akhirnya kembali juga kami ke area utama untuk diajarkan cara membuat Waroge (orang-orangan sawah) yang terbuat dari jerami dan bisa juga dimainkan sebagai wayang. Cara membuat Waroge ini ternyata lumayan sulit, dibutuhkan konsentrasi penuh dan kelihaian jari untuk membuatnya, walhasil gue menyerah dan memilih untuk foto-foto aja Waroge hasil karya teman-teman yang lain, HAHAHA! #AryanAnakYangPemalas
Tak hanya terdapat situs bersejarah, pemandangan serba hijau, bangunan khas Sunda, membuat Waroge tapi di sini kita juga bisa mempelajari kesenian khas Sunda dan juga tari-tariannya, untuk yang ingin menginap juga terdapat beberapa penginapan di area utama sehingga bisa menghabiskan waktu lebih lama menikmati kampung asri ini.
Selain itu, bisa apa lagi?
BISA NANGKEP IKAN DI EMPANG PAKE TANGAN KOSONG!!
Hahaha, ini adalah bagian terseru menurut gue karena bisa main air dan kotor-kotoran buat nangkepin ikan.. HAHAHAH! Menyenangkan sangat!
Tak lupa perjalanan seharian bersama Sunpride dan para Fruitaholic ditutup dengan foto-foto di area hijau dan berebutan buah-buahan dari Sunpride!
Terakhr ke kampung budaya ini akses jalannya masih sempit (thn 2010), kalau sekarang sudah ada perubahankah?
ReplyDeleteDuh ngiler liat buah2an Sunpride! #kodekeras
waktu itu sih udah lumayan bagus kok jalannya mas..
Deleteahahahha, nanti kalo ada acara jalan-jalan sama sunpride lagi aku kabarin deeeh...
tapi jangan sok sibuk yaa..